Bisnis yang menjanjikan


BUDIDAYA BURUNG PUYUH (GEMAK ) PETELUR

Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti sudah menikmati sedapnya telur puyuh .baik masyarakat kota,desa,pelosok,mulai dari anak kecil sampai orang tua mulai orang yg kaya sampai orang yang pingen kaya. Jenis unggas yang dikenal sebagai Gemak merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Burung puyuh cukup mudah dibudidayakan. Dengan tingkat kebutuhan pasar yang tinggi menjadikan budidaya burung puyuh ini sebagai peluang usaha yang menjanjikan.




Berikut ini adalah serba-serbi budidaya burung puyuh dimulai dengan sejarah singkat burung puyuh, sentra  budidaya burung puyuh, jenis-jenis burung puyuh, manfaat burung puyuh, persyaratan lokasi budidaya burung puyuh,  pedoman teknis budidaya burung puyuh, hama dan penyakit burung puyuh dan lain-lain.
SENTRA PETERNAKAN
Sentra Peternakan burung puyuh banyak terdapat di Sumatera ,Bali , Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah
JENIS BURUNG
Kelas :Aves (Bangsa Burung)
Ordo : Galiformes
Sub Ordo : Phasianoidae
Famili : Phasianidae
Sub Famili : Phasianinae
Genus : Coturnix
Species : Coturnix-coturnix
MANFAAT BETERNAK PUYUH / GEMAK
  1. Telur dan dagingnya mempunyai nilai gizi dan rasa yang lezat
  2. Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya
  3. Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik dapat digunakan sebagai pupuk tanaman
PERSYARATAN LOKASI TERNAK
  1. Lokasi jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk
  2. Lokasi mempunyai strategi transportasi, terutama jalur sapronak dan jalur-jalur pemasaran
  3. Lokasi terpilih bebas dari wabah penyakit
  4. Bukan merupakan daerah sering banjir
  5. Merupakan daerah yang selalu mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
 TEKNIS BUDIDAYA BURUNG PUYUH
Yang perlu diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, adalah memahami 3 (tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu  :
1. Bibit/pembibitan
2.  Pakan (ransum)
3.  Pengelolaan usaha peternakan. 
Sebelum memulai ternak budidaya burung puyuh ada hal - hal yang harus di perhatikan:
1.Mempunyai Minat
2.Mempersiapkan Lokasi yang aman tidak mengganggu lingkungan sekitar
3.Berani menaggung untung dan rugi
4.Tekun

CARA PEMELIHARAAN BURUNG PUYUH
  • Kebersihan/Sanitasi dan Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin.
  • Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shoup.
·        Pembuatan kandang dan  pemakanana
Pertama membuat tempat Pengopenan atau kandang,sebelum itu persiapkan vaksin tradisional untuk mewaspadai stress yang terjadi sebelum di masukan ke kandang pengopenan.yaitu dengan cara memasak air dengan campuran gula secekupnya untuk diminumkan  pada saat burung puyuh masih berusia 0 hari .Di sini kami menggunakan kapasitas burung puyuh 1000 ekor yaitu dengan ukuran lebar 2,5 meter dan panjang 6 meter tinggi 0,5 meter,dengan menggunakan media  triplek / bethek (anyaman bambu untuk dinding rumah) alasannya menggunakan media di atasnya lebuh mudah dan efisien .alasnya  di beri  lembaran  koran agar udara tdak bisa keluar dan hanggat .dan di ambil / dibersihkan setiap 3hari sekali agar tidak terjadi penumpukan kotoran dan terhindar dari penyakit.
Di dalam Tempat open di beri penerangan lampu dop (bola lampu) dan tidak boleh mati sampai usia burung 1 bulan supaya terhindar dari kematian dan burung yang Banci(tidak bisa bertelur ,Untuk suhu udara di dalam kandang sekitar 30’’ jadi kita memakai bola lampu dengan ukuran 5 watt sebanyak 6.Pemberian minum dibersihkan setiap hari dan setiap hari minuman di campur dengan obat (fortefit) setiap ¾ hari sekali .selain itu tiap hari minuman bisa di campur obat (vita chic)  selain itu pemberian makan tidak boleh sampai telat artinya di dalam tempat open tersebut tidak boleh sampai tidak ada makanan .Pakan yang digunakan Usia 0 – 15 hari kita memakai pakan 511 tapi harus di haluskan ,di tumbuk, atau di blender. sedangkan pada usia 16- seterusnya kami memakai pakan BP -104 atau PP -3 (khusus pakan puyuh petelur) .Pemberian pakan sbelum di pindah ke kandang batre 4 kali sehari supaya tidak telat. Biarkan bibit puyuh di dalam pengopenan sampai usia 30 hari.
Kemudian pindahkan ke tempat kandang petelur (batre), .Pemberian makanan sehari 2 kali pagi, dan sore untuk pagi 9 kg dan sore 9 kg.Pemberian minum 16 liter air diberi vitamin 3 sendok kecil tiap hari dan 1 kali dalam seminggu bisa di kasih jamu.Di perkirakan usia telur awal 45 hari sudah mulai bertelur dan batas afkhir atau sudah tidak berproduksi telur tidak terbatas sampai kalkulasi harga telur antara keuntungan dan kerugian atau 18 bulan apabila pemberian pakan konsentrat di campur dengan bekatul.tetapi apabila hanya konsentrat saja biasanya afkir sekitar 1 th .
  • Pemberian Vaksinasi
Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral).

CARA PEMASARAN
Untuk pemasaran telur puyuh bisa di jual sendiri atau di jual di tengkulak dan harga telur sesuai dengan harga pasar.Peletakkan pengiriman telur diletakkan di tree atau karton kerdus yang isinya 1 Tree 90 butir,di tempatkan pada tempat yang kering tidak boleh terkena sinar matahari.Telur bisa bertahan sampai 10 hari.
untuk pemasaran daging bisa di jula sendiri atau di jual di tengkulak harga mengikuti pasar.

HAMA DAN PENYAKIT
Seperti usaha pada umumnya, budidaya burung puyuh ini mengalami beberapa hambatan, umumnya serangan hama maupun penyakit. Untuk pencegahan ada baiknya kita mengetahui jenis-jenis hama ataupun penyakit yang sering menyerang unggas ini.
1. Radang usus (Quail enteritis)
Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul pearadangan pada usus.
Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair dan mengandung asam urat.
Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi.
2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yangspesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian:
  • menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang
  • pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
3. Berak putih (Pullorum)
Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.
Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung.
Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo.
4. Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian:
menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayoco
5. Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.
Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah.
Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfksi.
6. Quail Bronchitis
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersi, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.
7. Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala: Puyuh mengalami
gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya.
8. Cacingan
Penyebab: sanitasi yang buruk.
Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya.
PEMANENAN
Tahapan yang paling ditunggu oleh seorang pengusaha adalah saat pemanenan. Seperti telah didisinggung diatas, ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari budidaya burung puyuh ini, yaitu :
  • Hasil Utama
Pada usaha pemeliharaan puyuh petelur, yang menjadi hasil utamanya adalah produksi telurnya yang dipanen setiap hari selama masa produksi berlangsung.
  • Hasil Tambahan
Sedangkan yang merupakan hasil tambahan antara lain berupa daging afkiran, tinja untuk pupuk kandang serta bulu puyuh bisa dimanfaatkan.
KALKULASI PERHITUNGAN  PAKAN  DAN HASIL KEUNTUNGAN

Misalnya : Selama 5 hari jumlah puyuh 1000 ekor bisa menghasilkan telur sekitar 4700 butir .per kilo biasanya berjumlah 94 butir telur. harga Rp.19.000/kg dan menghabiskan pakan  2 sak dengan harga Rp.185.000 dan untuk minumnya Rp 16.000 jadi Perhitungannya
 Rp.4.700 : 94 = 50 kg
 50kg x Rp. 19.000,-= Rp 950.000,-
Harga pakan Rp.185.000 x2 =  Rp. 370.000,-
Rp 950.000 – Rp. 370.000 = Rp. 580.000,- (keuntungan bersih)

Nah,, jangan tunda lagi kesuksesan anda ,satu jenis usaha, budidaya burung puyuh / gemak, Selamat menjadi pengusaha dan semoga sukses…       (copas link sebelah)




Share this

Related Posts

Previous
Next Post »