Senin 17 Mei 2021, Desa Durenan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Di daerah ini memiliki sebuah tradisi turun – temurun yang sudah bertahun tahun dilaksanakan yaitu Tradisi Kupatan. Untuk tahun ini masyarakat bingung dan bertanya – Tanya apakah tradisi tersebut dirayakan ??
Sampai hari ini pertanyaan tersebut masih belum bisa di nantikan kepastianya namun kalau dari masyarakat sekitar, perayaan tersebut tetap dilaksanakan, sebab kegiatan tersebut merupakan warisan dari leluhur warga masyarakat sekitar Desa Durenan.
“Kupatan” atau banyak orang mengatakan hari raya lebaran ketupat. Memang cocok untuk sebutan “Durenan Kota Sejuta Ketupat". Menurutnya riwayat jaman dulu, tradisi ini berawal dari kebiasaan Kiai Mahyin putra dari KH Abdul Mahsyir atau yang lebih akrab disebut dengan “MBAH MESIR” Konon pada waktu itu setiap sehabis hari raya idul fitri pertama, Mbah mesir selalu diundang oleh bupati Trenggalek ke pendopo. Di situlah Mbah mesir menjalankan puasa selama 6 hari bertutur - turut dan setelah itu pulang ke kediamanya di Desa Durenan. Sehabis pulang dari pendopo, mayarakat sekitar selalu sowan (bersilaturahmi ) ke rumah Mbah Mesir. Setelah Mbah Mesir meninggal dunia,tradisi kupatan masih terus dilestarikan oleh (putra,cucu,dan buyut) dan warga sekitar di kecamatan Durenan Trenggalek hingga sekarang.
Nah kembali ke pertanyaan di atas apakah tradisi kupatan dirayakan ? Menurut salah satu Tokoh Kiai di daerah tersebut, mengimbau agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Pihaknya belum dapat memastikan, namun dari pihak keluarga pondok hari raya 'Kupatan' kali ini ada namun dari pihak terkait akan menempatkan bebrapa penjagaan di beberapa titik untuk menghindari kerumunan masah akibat Pandemi Covid 19. Informasi lebih jauh masih akan dimusyawarahkan lagi.
Demikian Informasi yang kami dapatkan, semoga menjadikan pengetahuan untuk anda.
Jangan Lupa Tetap Patuhi Protokol Kesehatan dan Salam silaturohmi
Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir Dan Batin